Sejarah Kompetisi Olahraga terbesar di Dunia, Olimpiade

Sejarah Kompetisi Olahraga terbesar di Dunia, Olimpiade

Sejarah. Olimpiade adalah ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi. Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896.
 
 

Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama tahun 1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II.

Olimpiade Musim Panas 2012, secara resmi bernama Games of the XXX Olympiad atau “Olimpiade London 2012”, dilaksanakan di London, Inggris, Britania Raya mulai tanggal 27 Juli sampai 12 Agustus 2012. London menjadi kota pertama yang secara resmi mengadakan Olimpiade modern sebanyak tiga kali, setelah tahun 1908 dan 1948. Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpiade Musim Panas.

Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan 1980. Sejarah Olimpiade Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus.

Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda.

Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban. Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang dilestarikan pemerintah Yunani.

Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta. Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton karena dianggap lucu.

Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk mengikuti perlombaan. Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi.

Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet.

Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah. Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan kuda.

Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang juara.

Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km. Olimpiade mencapai puncaknya di abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua budaya praktek-praktek kuno Yunani harus dihilangkan.

Kemudian, pada tahun 426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu, Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19. Ajang olahraga pertama yang pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno adalah L’Olympiade de la République, sebuah festival olahraga nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi Perancis. Dalam pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi beberapa peraturan-peraturan yang berlaku dalam Olimpiade kuno. Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem metrik ke dalam cabang-cabang olahraga.

Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr. William Penny Brookes di Much Wenlock, Shropshire, Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1859, Dr. Brookes mengganti nama Kelas Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock. Ajang tersebut tetap diadakan hingga hari ini. Tanggal 15 November 1860, Dr. Brookes membentuk Perkumpulan Olimpiade Wenlock. Antara tahun 1862 dan 1867, di Liverpool diadakan ajang Grand Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan oleh John Hulley dan Charles Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang bersifat internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan merupakan “atlet amatir”.

Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896 hampir identik dengan Olimpiade Liverpool. Pada tahun 1865, Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein mendirikan Asosiasi Olimpiade Nasional di Liverpool, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Asosiasi Olimpiade Britania Raya. Selanjutnya, pada tahun 1866, sebuah ajang bernama Olimpiade Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinya. Semangat bangsa Yunani untuk menghidupkan kembali Olimpiade dimulai seiring dengan berlangsungnya Perang Kemerdekaan antara Yunani dengan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1821.

Ide untuk membangkitkan Olimpiade pertama kali dicetuskan oleh seorang penyair dan editor majalah bernama Panagiotis Soutsos lewat puisinya yang berjudul “Dialogue of the Dead” yang diterbitkan pada tahun 1833. Evangelis Zappas, seorang bangsawan Yunani-Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada Raja Otto, menawarkan untuk mendanai kebangkitan Olimpiade. Zappas mensponsori penyelenggaraan Olimpiade pada tahun 1859 yang diselenggarakan di pusat kota Athena. Atlet-atlet yang berpartisipasi dalam ajang tersebut berasal dari Yunani dan Kekaisaran Ottoman. Zappas juga mendanai perenovasian Stadion Panathinaiko kuno agar dapat dipakai sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade pada tahun-tahun berikutnya. Stadion Panathinaiko digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade tahun 1870 dan 1875. Sekitar Tiga puluh ribu penonton menghadiri Olimpiade pada tahun 1870 namun tidak ada catatan kehadiran resmi yang tersedia untuk penyelenggaraan Olimpiade tahun 1875. Pada tahun 1890, setelah menghadiri Olimpiade Wenlock, seorang sejarawan Perancis bernama Baron Pierre de Coubertin terinspirasi untuk mendirikan Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC). Coubertin punya ide untuk menyelenggarakan suatu ajang Olimpiade internasional setiap empat tahun sekali berdasarkan ajang Olimpiade Yunani yang dibangkitkan oleh Brookes dan Zappas. Dia mempresentasikan ide ini dalam kongres pertama IOC yang berlangsung pada tanggal 16-23 Juni 1984 di Universitas Sorbonne, Paris.

Pada hari terakhir kongres, diputuskan bahwa penyelenggaraan Olimpiade internasional berada di bawah naungan IOC dan penyelenggaraan pertamanya akan dilangsungkan di Athena, Yunani pada tahun 1896. Hasil kongres juga memutuskan bahwa Demetrius Vikelas dari Yunani terpilih sebagai presiden IOC pertama.

Olimpiade pertama yang diadakan di bawah naungan IOC berlangsung di stadion Panathinaiko, Athena, pada tahun 1896. Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang berlaga dalam 43 pertandingan. Seperti janjinya pada Pemerintah Yunani, Zappas dan sepupunya, Konstantinos Zappas turut membantu membiayai penyelenggaraan Olimpiade 1896. George Averoff, seorang pengusaha Yunani bersedia untuk mendanai perenovasian stadion dalam rangka persiapan Olimpiade. Pemerintah Yunani juga turut menyediakan dana, berharap dana tersebut dapat diperoleh kembali melalui penjualan tiket dan dari penjualan set perangko peringatan Olimpiade pertama. Sebagian besar atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Athena 1896 berasal dari Yunani, Jerman, Perancis, dan Britania Raya. Negara-negara tersebut juga menguasai perolehan medali. Pada saat itu, wanita tidak boleh berpartisipasi. Penyelenggara menyebut kesertaan mereka tidak praktis, tidak menarik, dan tidak tepat. Sekitar 80.000 penonton hadir, termasuk Raja George I dari Yunani. Meskipun Yunani tidak berpengalaman dalam menyelenggarakan ajang olahraga internasional dan awalnya juga mempunyai masalah keuangan, namun akhirnya berhasil mempersiapkan segalanya tepat waktu. Jumlah atlet yang berpartisipasi juga terbilang kecil jika dibandingkan dengan ukuran saat ini, namun Olimpiade 1896 merupakan keikut sertaan internasional terbesar untuk ajang olahraga pada masanya. Olimpiade tersebut pun terbukti sukses bagi rakyat Yunani.

SEJARAH OLIMPIADE

Olimpiade Yunani Purba


SEJAK ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudali mengenal olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani purba pada 776 Sebelum Masehi.

Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olympia atau Olympus yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun Olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olympia. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing.

Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara Namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus. Menjelang pesta, panitia pelaksana menyembelih babi kurban.

Saat ini di wilayah Olympia terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang dilestarikan pemerintah Yunani.
Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah.
Olimpiade kuno mempertandingkan cabang atletik, seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta.
Karena aturannya belum baku, banyak penonton. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, banyak penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta. Di ruang terbuka di depan altar Zeus, dulunyamerupakan gelanggang gulat dan adu tinju.

Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton karena dianggap lucu.

Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah.

Berbeda dengan olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kudauntuk mengikuti perlombaan.

Berbagai pertandingan dalam olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah dorongan maju.

Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional. Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan. Yang tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet.

Beberaba artifak purba ada vanc memperlihatkan adegan tiniu antara dua atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.

Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana aneka wania untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan kuda.

Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan berbagai santapan gratis (Yunani Klasik, 1985)

Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km. Sebenarnya maraton merupakan nama dataran yang dikelilingi gunung dan laut.

Ceritanya, ketika Athena akan diserang musuh, Miltiades, seorang panglima yang cerdas dan tegas, menghadangnya dari Maraton. Akhirnya Miltiades berhasil mengalahkan tentara Persia. Untuk itu Miltiades mengutus seorang pelari ke Athena untuk mengumumkan kabar kemenangan. Setelah berlari sekitar 35 ktn, si pelari terjatuh dan meninggal. Mereka yang gugur di Maraton dikuburkan dalam gundukan megah. Untuk mengenang jasa mereka, maka dipakailah istilah lari Maraton.

Yunani Purba Pusat Kebudayaan Dunia

Salah satu masa dalam sejarah dunia yang dipandang sebagai abad besar umat manusia adalah zaman Yunani purba. Zaman ini dimulai kira-kira tahun 2000 Sebelum Masehi. Memang kebudayaan Mesopotamia (Irak), Mesir, atau Cina dianggap sudah demikian tinggi tapi kebudayaan Yunani purba memiliki kelebihan. Yakni, adanya gambaran pribadi atau wajah seseorang dalam bentuk patung. Puluhan ribu keping artifak arkeologi dari berbagai situs, umumnya menggambarkan seorang tokoh terkenal pada masa itu.

Karena menonjolkan tokoh, maka sejarah kuno Yunani mengandung segi kemanusiaan yang abadi. Hal ini sangat menguntungkan para peneliti masa lampau yang hidup ribuan tahun kemudian (Yunani Klasik, 1985).

Bangsa Yunani purba menyebut negaranya Hellas. Mereka senang berperang, baik perang saudara maupun melawan musuh dari luar, seperti Romawi, Persia, dan Macedonia. Sampai zaman modern pun Yunani tak pernah berhenti dilanda perang. Pertikaian sering terjadi dengan negara tetangganya: Turki dan Italia. Yunani menjadi negara merdeka penuh pada 1830.

Politheisme
Masyarakat Yunani purba menganut paham politheisme. Mereka menyembah banyak dewa. Dewa-dewi itu diberi nama sesuai kekuatan dan kekuasaannya. Dewa tertinggi bangsa Yunani adalah Zeus, penguasa Gunung Olympia atau Olympus. Zeus memegang kekuasaan untuk menjaga ketertiban, keadilan, kedamaian, dan akhlak.

Dewa-dewi Yunani purba digolongkan menurut tempat tinggalnya, yaitu surga atau langit, lautan, bumi, dan alam baka Sejumlah dewa digolongkan menurut kekuasaannya, sehingga dikenal dewa-dewi inti dan dewa-dewi non inti (Ikhtisar Ringkas Dewa-dewi Yunani Purba, 1983).

Dewa-dewi surga merupakan dewa-dewi inti. Ada 12 dewa masuk ke dalam klasifikasi ini, yakni Zeus (mahadewa), Hera (dewi perkawinan/pelindung kelahiran), Ares (dewa perang), Hephaistos (dewa api dan pandai besi), Hebe (dewi masa muda yang abadi), Aphrodite (dewi kecantikan), Pallas Athena (dewi ilmu, kearifan, kebijaksanaan, kecerdasan, perdamaian, pelindung kesenian/kerajinan tangan), Phoibos Apollon (dewa matahari, ilmu gaib, ilmu pengobatan, kesenian, kebudayaan), Artemis (dewi bulan, dewi perburuan), Hermes (dewa pelindung gembala, pedagang, dan pencuri), Denieter (dewi pertanian dan kesuburan tanah), dan Hestia (dewi perapian rumah).

Di samping dewa-dewi inti, dari kelompok ini muncul pula dewa-dewi yang peranannya lebih rendah. Ibaratnya menteri atau menteri negara yang pangkatnya di bawah menteri koordinator. Mereka adalah Helios (dewa matahari), Eos (dewi fajar), Phaeton (putra Helios), Selene (dewi bulan), Nike (dewi kemenangan), Ganymedes (pelayan para dewa-dewi), Asklepios (dewa ilmu pengobatan), Eros/Amor (dewa asmara), Psyche (dewi kejiwaan), Charite/Gratiae (dewi kecantikan dan keluwesan), Aiolos/Aeolus (dewa angin), dan Iris (dewi pelangi).

Di antara dewa-dewi lautan yang paling dihormati adalah Poseidon (dewa lautan), sementara dewa-dewi bumi yatig paling berperan adalah Dionysos/Bakchos (dewa anggur), Nymphae (dewi hutan), Pan (dewa pelindung para gembala), dan Okeanos (dewa sungai besar). Sedangkan dewa-dewi alam baka yang paling disembah adalah Hades (dewa penghantar roh).

Athena
Ibukota Yunani sekarang beraama Athena Nama ini berasal dari dewi Pallas Athena Konon pada awalnya ibukota Yunani belum mempunyai nama. Kemudian Pallas Athena berlomba dengan Poseidon untuk memberi nama dan menjadi pelindung kota tersebut. Syaratnya, barang siapa dapat memberikan hadiah yang paling berguna kepada kota tersebut akan dipilih menjadi pemenang.

Poseidon menancapkan tongkat trisulanya ke dalam tanah, maka tercipta laut dan kuda yang pertama. Sementara Pallas Athena menancapkan tombaknya ke dalam tanah sehingga tumbuh pohon zaitun. Setelah itu Pallas Athena mengajari rakyat kota tentang kegunaan batang, daun, dan buah pohon tersebut. Itulah yang membuat Pallas Athena memenangkan persaingan karena dipilih mayoritas masyarakat kota.

Sebagai persembahan, di kota Athena dibangun sebuah kuil yang disebut Parthenon. Kuil ini terletak di atas bukit Akropolis. Di dalamnya terdapat patung Athena berbahan emas dan gading. Pembuatnya adalah pemahat terkenal Pheidias (Fidias) dibantu Iktinus dan Kalikrates sebagai arsitek-arsiteknya
Selama 900 tahun bangunan itu berfungsi sebagai kuil Athena, 1000 tahun sebagai gereja, dan 200 tahun sebagai masjid. Bangunan yang multifungsi ini menjadi peninggalan arkeologis yang unik dan langka. Saat ini Parthenon tinggal puing-puing. Pilar-pilarnya yang menarik banyak roboh akibat perang.

Di seluruh Yunani banyak peninggatan arkeologis lain juga rusak, hancur, dan raib karena perang. Bahkan ribuan artifak kuno dijarahi oleh tentara Romawi. Ratusan ribu lagi diambili tentara pendudukan pada zaman modern.

Pakar
Yunani purba banyak menghasilkan pakar yang namanya tetap dikenang hingga kini. Aristoteles, Plato, dan Socrates merupakan pakar filsafat. Pitaeoras dan Archimedes merupakan pakar ilmu pengetahuan. Hipokrates dicap sebagai ”Bapak Kedokteran Dunia” karena perannya yang sangat mengagumkan.

Secara tidak sadar orang sering menggunakan istilah politik chaos dan istilah psikologi Oudipus-complex. Chaos yang berarti kekacauan berasal dari bahasa Yunani. Demikian pula Oudipus, legenda seorang anak yang membunuh ayah kandungnya kemudian mengawini ibu kandungnya
Pengaruh Yunani telah menyebar ke seluruh dunia dalam berbagai bidang. Astrologi atau horoskop Barat, misalnya, mengenal berbagai zodiak. Zodiak-zodiak ini berasal dari mitologi Yunani (Mitologi Yunani, 1977).

Dalam satu mitologi dikisahkan Kronos dan Rhea melahirkan Zeus. Karena takut ditelan Kronos, Rhea membawa Zeus kepada seekor kambing Almatheia untuk disusui. Sebagai ucapan terima kasih kemudian Zeus menempatkannya sebagai lambang zodiak Aries (bergambar seekor kambing).
Mitologi lain mengisahkan Diskouroi, anak kembar Zeus dengan Putri Leda Diskouroi adalah penunjuk jalan dan pelindung para pelaut. Karenaberjasa, mereka berdua dianugerahi penghargaan sebagai lambang zodiak Gemini (bergambar orang kembar).

Legenda Herakles atau Herkules, si tokoh perkasa dalam wujud manusia-dewa, sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Bahkan film-filmnya mencapai box office di banyak negara. Legenda Kuda Troya begitu merasuk banyak orang. Legenda ini pernah mengusik seorang bankir Jerman Heinrich Schliemann untuk melakukan ekskavasi di Bukit Troya. Hasilnya sungguh mengagumkan karena dia menemukan artifak-artifak kuno yang luar biasa indahnya.

Nama benua Eropa juga berasal dari legenda Yunani. Konon Zeus sedang terpikat pada Eropa, putri Agenor, seorang manusia biasa. Kemudian Zeus menyamar menjadi seekor sapi jantan putih dan menggendong Eropa berjalan-jalan. Pada akhirnya Zeus menurunkan kekasihnya di pantai negeri baru yang kemudian diberi nama Eropa.

Abjad Yunani purba dikenal sampai kini dan masih dipakai sebagai lambang atau istilah berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Abjad Yunani banyaknya 24 buah, berturut-turut adalah alfa (a), beta (b), gamma (g), delta (d), epsilon (e), zeta (z), eta (e), theta (th), iota (i), kappa (k), lambdha (1), mu (m), nu (n), xi (x), omikron (o), pi (p), rho (r), sigma (s), tau (t), upsilon (y, u), fi (f), kfai (kh), psi (ps), dan omega (o).

Ilmu matematika dan fisika, misalnya, menggunakan alfa, beta, dan gamma sebagai nama sudut dan sinar. Satuan tahanan listrik adalah omega. Istilah untuk penjumlahan adalah sigma, dan masih banyak lagi.

Yunani merupakan pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia. Namun negerinya tergolong tandus. Penghasilan utama Yunani berasal dari pariwisata dengan memanfaatkan seluruh potensi peninggalan arkeologisnya. Dalam setahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yunani mencapai belasan juta orang, lebih banyak dari jumlah penduduknya yang cuma 12 juta jiwa.

Olimpiade (Olimpic) adalah ajang olah raga antar bangsa. Ada dua olimpiade yang paling dikenal saat ini yaitu Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin. Olimpiade Musim Panas adalah ajang olah raga musim panas yang diadakan setiap 4 tahun dan diikuti oleh seluruh negara di dunia yang terdaftar di Komite Olimpiade Internasional (IOC = International Olympic Committee)

Olimpiade Musim Dingin adalah ajang olah raga musim dingin antar bangsa yang diadakan 4 tahun sekali. Pertandingan biasanya dilakukan di atas es atau salju, misalnya seluncur es atau ski. Jumlah negara peserta Olimpiade Musim Dingin lebih sedikit dibandingkan Olimpiade Musim Panas, karena negara-negara yang berada di equator tidak memiliki fasilitas untuk olah raga musim dingin. Dalam tulisan selanjutnya, olimpiade yang dimaksud adalah Olimpiade Musim Panas.

Olimpiade Modern Pertama

Awalnya olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis, Pierre Fredy, Baron de Courbertin pada tahun 1896.
Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan oleh Pierre Fredy di Paris, didirikanlah Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama tahun 1896. Dan selanjutnya sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas ini senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Sejarah Kompetisi Olahraga terbesar di Dunia, Olimpiade"

  1. BOLAVITA SITUS JUDI ONLINE
    TERPERCAYA

    WELCOME NEW MEMBER BONUS 10%
    SPORTBOOK, LIVE CASINO, TOGEL, TANGKAS, SABUNG AYAM, TEMBAK IKAN

    Anda Bisa Bermain berbagai macam permainan
    Selain itu kami juga menawarkan bonus menarik :

    NEW MEMBER BONUS SPORTBOOK 10% hingga Rp 5.000.000,-
    NEW MEMBER BONUS LIVE KASINO 10% hingga Rp 5.000.000,-
    NEW MEMBER TEMBAK IKAN 10% hingga Rp 5.000.000,-
    NEW MEMBER SABUNG AYAM 10% hingga Rp 5.000.000,-
    NEW MEMBER TANGKAS GAME 10% hingga Rp 5.000.000,-
    ROLLINGAN KASINO LIVE ( BONUS RELOAD 1% )
    BONUS CASHBACK MINGGUAN SPORTS HINGGA 10%
    POTONGAN TOGEL ONLINE KLIK4D DAN ISINLIVE FULL
    BONUS REFERENSI KAWAN 7%

    Dan masih banyak lagi bonus-bonus lainnya yang bisa anda dapatkan.

    Tunggu Apalagi Langsung Daftar & Bermain bersama kami
    Untuk Informasi lebih lanjut silahkan Hubungi Customer Service kami :

    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    Berlaku syarat dan ketentuan umum promosi BOLAVITA

    BalasHapus

  2. Agen B-o-l-a-v-i-t-a Terus Berinovasi Untuk Memberikan Kemudahan Kepada Member Setia Bo-l-a-v-i-t-a, Dengan Sebuah Terobosan Baru Sekarang B o l a v i t a Bekerja Sama Dengan OVOpay Indonesia Agar Para Member Setia B o l a v i ta Tetap Bisa Melakukan Deposit Tanpa Harus Pergi Jauh" ke Mesin ATM, Dapat Bertransaksi Meskipun Jam Offline.. Jenis Game !!
    • Bola
    • Sabung Ayam • Togel Online • Tangkas • Casino
    • Tembak Ikan
    • Poker
    • SLOT (Play1628)
    • WM Casino

    BBM: B o l a v i t a
    WA: +62 8 1 2-2 2 2 2-9 9 5

    BalasHapus